skip to main | skip to sidebar

Hariku di Poltekkes

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Minggu, 19 Februari 2012

REHABILITASI STROKE

Diposting oleh Putri Bebek di 21.14


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Kehidupan modern inimenuntut segala sesuatu serba instan dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan,kehidupan rumah tangga,dan makanan sehari-hari.Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi serasa memperpendek jarak dan mempersingkat waktu.Manusia seolah dibuat manja dalam kehidupan.Oleh karena itu semua,ternyata manusia harus membayar mahal dengan kesehatan.Selain hal tersebut diatas,kebiasaan hidup juga sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia ,makanan yang tidak bergizi seimbang,sedikit olagraga,dan kurangnya istarahat akan mendukung terjangkit.
Perubahan gaya hidup berdampak pula pada penyebab penyakit pada manusia itu sendiri,yang dulunya cenderung pada penyakit infeksi sekarang bergeser pada penyakit vaskuler dan metabolik yakni hipertensi,stroke,dan jantung koroner.Stroke sendiri merupakan penyakit serebro vaskuler atau infark serebral yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Angka kejadian stroke di indonesia meningkat dengan tajam.Bahkan,saat ini indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di Asia,karena berbagai sebab selain penyakit degeneratif,terbanyak karena stres.Ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke atau IPS biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan.Ada sekitar 30%-40% pasien stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kursng dari itu.Hal ini penting agar pasien tidak mengalami kecacatan.Kalaupun ada gejala sisi seperti jalannya pincang atau berbicaranya tidak jelas,namun gajala ini masih bisa disembuhkan.
  
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa masalah yang akan dirumuskan :
1.2.1 Pengertian Stroke ?
1.2.2 Apa Pengertian Rehabilitasi Stroke ?
1.2.3 Apa Masalah Rehabilitasi Pasca Stroke?
1.2.4 Apa Tujuan Rehabilitasi Stroke ?
1.2.5 Bagaimana Peran Fisioterapi Dalam Rehabilitasi Stroke ?
1.2.6 Bagaimana Pelatihan Dalam Rehabilitasi Stroke ?

1.3 TUJUAN PENULISAN :
1.3.1 Menjelaskan pengertian penyakit stroke
1.3.2 Menjelaskan pengertian rehabilitasi stroke
1.3.3 Menjelaskan masalah rehabilitasi pasca stroke
1.3.4 Menjelaskan tujuan dari rehabilitasi stroke
1.3.5 Menjelaskan peran fisioterapi dalam  rehabilitasi stroke
1.3.6 Menjelaskan tahap-tahap pelatihan dalam rehabilitasi stroke

1.4 MANFAAT PENULISAN :
1.4.1 Bagi Pembaca
Memberikan informasidan wawasan tentang rehabilitasi pada penderita stroke.
1.4.2 Bagi Penulis
Penulis mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dalam melakukan penelitian dan hasilnya dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

                                                               
2.1             Pengertian
WHO mendefinisikan bahwa Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Secara sederhana Stroke didefinisi sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas / lumpuh sesaat atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.
Sumber lain menyebutkan bahwa Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah
.Rehabilitasi stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke, sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Program rehabilitasi ini bisa dibilang merupakan program yang tidaklah mudah, karena setelah stroke terkadang menyisakan kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul nyeri, subluksasi pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang perlu dievaluasi oleh fisioterapis.
Fisioterapis dalam memulai rehabilitasi stroke ini harus disegerakan atau dalm istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut. Fisioterapis harus mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu pasien lakukan dan hasil akhir yang akan dicapai dari rehabilitasi stroke ini. Contoh ketidakmampuan yang dimiliki oleh pasien stroke adalah : kelemahan dan penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi, gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya. rehabilitasi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami pasien saat itu sehingga rencana untuk rehabilitasi ini lebih terarah dan efisien.
Pada rehabilitasi stroke pasien akan belajar menggunakan anggota tubuh yang terkena stroke yang seringkali anggota tubuh ini jarang digunakan atau tidak digunakan sama sekali oleh pasien, sedangkan fisioterapis mengevaluasi apakah anggota tubuh yang terkena stroke tersebut fungsinya sama dengan kondisi sebelum stroke. Jika tidak maka fisioterapis akan mengajarkan bagaimana mengoptimalkan angota tubuh sisi yang terkena.
 
2.2 Masalah
Rehabilitasi Pasca Stroke
Problem rehabilitasi medik pada penderita pasca stroke :
a.       Kesukaran / tidak dapat melakukan aktivitas makan & minum
b.      Kesukaran / tidak dapat melakukan ambulasi.
c.       Kesukaran / tidak dapat melakukan gerak yang diperlukan untuk mencari nafkah
d.      Kesukaran / tidak dapat berpakaian.
e.       Kesukaran / tidak dapat merawat diri sendiri.
f.       Ada rasa tebal, kesemutan kadang-kadang timbul juga rasa nyeri pada lengan dan tungkai sisi lemah.
g.      Buruknya penampilan karena keasimetrisan wajah.
h.      Kesukaran sewaktu menelan.
i.        Kesukaran / tidak dapat komunikasi.
j.        Adanya gangguan daya Ingat.
k.      Adanya gangguan memusatkan perhatian dan hitungan.
l.        Adanya gangguan berbahasa.
m.    Mudah jatuh.
n.      Kesukaran menahan buang air kecil.
o.      Kesukaran menahan buang air besar.
p.      Masalah psikologi yang timbul seperti: rasa malu, rasa rendah diri, tidak dapat menerima kenyataan, tidak mau menyesuaikan diri dengan kecacatannya.
Pemulihan setelah terkena stroke adalah proses yang alamiah. Pemulihan membutuhkan waktu,kebanyakan pemulihan terjadi selama 3 bulan sampai 6 bulan pertama, tetapi akan berlanjut terus sampai 2 tahun atau bahkan lebih.
Secara umum, proses pemulihan pasien stroke meliputi: pulih hampir sempurna, pulih dengan sedikit kecacatan,dan pasien stroke yang pulih dengan mempunyai kecacatan yang sedang sampaiberat yang memerlukan perawatan khusus.
Agar dapat mencapai kemandirian yang optimal, perbaikan kecacatan seperti lumpuh akan lebih optimal dilakukan dalam golden periode(periode emas), yaitu kurun waktu enam bulan pertama pasca serangan stroke.Dengan demikian diperlukan upaya sesegera mungkin melakukan rehabilitasi pascastroke.
Salah satu upaya penanganan rehabilitasi pasien stroke terhadap kondisi kecacatan fisiknya adalah dengan latihan (exercise). Pada umumnya programlatihan bagi penderita stroke meliputi ditempat tidur, keluar dari tempat tidurdan diluar tempat tidur (duduk dikursi, belajar berdiri dan belajar berjalan).
2.3 Tujuan
Tujuan Rehabilitasi penderita stroke menurut WHO :
a.       Memperbaiki fungsi motorik, wicara, kognitif dan fungsi lain yang terganggu.
b.      Readaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpesonal dan  aktivitas sosial.
c.       Dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
2.4 Peran Fisioterapi
Fisioterapis dalam memulai rehabilitasi stroke ini harus disegerakan atau dalam istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut.
Fisioterapis harus mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu pasien lakukan dan hasil akhir yang akan dicapai dari rehabilitasi stroke ini.
Contoh ketidakmampuan yang dimiliki oleh pasien stroke adalah : kelemahan dan penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi, gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya.
rehabilitasi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami pasien saat itu sehingga rencana untuk rehabilitasi ini lebih terarah dan efisien.
Fisioterapis harus membuat latihan yang bertujuan mengoptimalkan anggota tubuh yang terkena tersebut, dengan cara menciptakan suatu aktivitas yang sederhana/mudah dipahami pasien dan mengacu pada kekurangan apa yang harus ditambahkan pada pasien. Terkadang perlu juga menciptakan suatu aktivitas dimana pasien tidak mengetahui bahwa sebenarnya latihan tersebut ditujukan untuk anggota tubuh yang lemah.
Jika pasien kesulitan dalam melakukan gerakan aktif sesuai dengan luas gerak sendinya maka fisioterapis dapat membantu memfasilitasi gerakan aktif tersebut.
Karena dengan ketidakmampuan yang dimiliki oleh angota tubuh sisi yang terkena dalam melakukan fungsinya, kebanyakan pasien selalu menggunakan sisi yang sehat untuk melakukan aktivitas aktif.
Dalam memberikan latihan seorang fisioterapis tidak saja terfokus pada sisi yang sakit saja tetapi sisi yang sehat juga harus dioptimalkan fungsinya, karena sisi yang sehat sangat menopang untuk program rehabilitasi.
Dalam dua sampai tiga bulan pertama, terapi difokuskan pada pengembalian kemampuan kontrol tubuh. Ini adalah modal untuk bisa bergerak dengan benar.
Kontrol tubuh yang baik juga akan menghindari pasien dari kemungkinan oleng terjatuh saat mendorong pintu atau menunduk mengambil barang.
Kontrol tubuh dapat diraih dengan beragam latihan keseimbangan. Penempatan anggota tubuh pada posisi yang benar adalah target latihannya. Ini akan menstabilkan lutut dan menguatkan otot penyangga badan .
Setelah kontrol tubuh berhasil dipulihkan, perhatian dipusatkan pada latihan gerak.
Gerakan yang benar membuat sendi berfungsi dengan benar hingga mengurangi nyeri, meminimalkan komplikasi
Agar bisa kembali bergerak dengan benar, penderita stroke juga dilatih motorik halusnya. Mereka diajak untuk melakukan gerakan menjapit dan memegang. `’Yang dilihat bukan hasilnya tetapi proses menjapit dan memegangnya,‘’.
Saat evaluasi, itulah yang dilihat oleh terapis. Dari tidak bisa bergerak menjadi bisa saja tidak cukup. Terapis akan membantu pasien mengenali benar-tidaknya mereka melakukan gerak.
2.5 Pelatihan
Latihan Berbaring
1)      Berikan posisi tidur miring dengan cara :
a)      Jika posisi tidur miring kekanan maka berikan topangan pada lengan kiri dan tungkai kiri dengan menggunakan bantal. Usahakan posisi kepala sejajar dengan tulang belakang
b)      Jika posisi miring ke kiri maka posisikan lengan kiri lurus dan geser tulang belikat agak kedepan. Posisi kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk dengan sanggahan bantal. Usahakan kepala sejajar dengan tulang belakang.
2)      Berikan perubahan posisi setiap 1 jam.
3)      Hindari posisi tidur terlentang sebab posisi tidur terlentang akan membuat otot-otot postur tidak bekerja dan berdampak semakin cepatnya terjadi penurunan kekuatan otot.
4)      Gerakkan semua sendi pada lengan dan tungkai secara perlahan yaitu lurus dan menekuk sebanyak 5 – 7 kali.
5)      Gerakan yang diberikan secara perlahan agar pasien dapat ikut aktif melakukanya
 
Latihan Duduk
1)      Posisikan duduk dan berikan pegangan pada tangan pasien  Anjurkan untuk melakukan gerakan disekitar pinggang dan pinggul
2)      Gerakan yang diharapkan adalah gerakan rotasi (beputar) foreward dan backward dan bukan gerakan mendorong kedepan dan kebelakang.
3)      Lakukan secara perlahan gerakan mengangkat lengan dan mintalah pasien untuk ikut melakukannya dan berusaha agar siku tidak terdorong keluar. Dan tubuh tetap tegak. Dengan kata lain pasien berusaha tidak  melakukan gerakan kompensasi dengan tetap menjaga kestabilan tubuh serta mengontrol lengan agar  selama gerakan dilakukan siku tidak terdorong kesamping. lakukan sebanyak 7 kali pengulangan
4)      Berikan gerakan-gerakan pada jari-jari dan jangan memberikan regangan berlebihan. Gerakan yang  diberikan antara lain gerakan menekuk kebelakang (dorsal fleksi) pada pergelagan tangan, menekuk  kedepan (fleksi) pada sendi antara punggung tangan dan jari-jari (metacarpo phalangeal joint) dan  meluruskan sendi pada jari-jari. Dapat dilakukan secara terpisah ataupun bersama-sama dengan pola  seperti diatas. lakukan sebanyak 7 kali pengulangan.
5)      Lakukan gerakan dan peregangan pada jari-jari kaki. Hal ini perlu dilakukan, karena pada pasien stroke  sering mengalami masalah pada penumpuan (Base of Support). Gangguan penumpuan berupa   kecenderungan tumpuan hanya pada sisi tepi lateral) telapak kaki. Hal tersebut mengakibatkan gangguan  informasi tentang posisi yang mempengaruhi kestabilan tubuh.
6)      Posisikan tangan seperti pada gambar disamping (Lumbrical position), lakukan koreksi pada jari-jari agar  menggenggam dengan sempurna, kemudian lakukan gerakan kedepan dan kebelakang (fleksi-ekstensi  pada pergelangan tangan. Gerakan ini akan membantu stabilitas dan mobilitas pergelangan tangan dan jari-jari. Sehingga fungsi jari-jari (prehension) bekerja dengan baik.
7)      Catatan : Keberhasilan latihan bagi pasien stroke dengan berbagai metode apapun hanya dapat dicapai jika pasien AKTIF dan bukan PASIF  melakukan gerakan dan fisioterapis memfasilitasi agar pola gerak sesuai dengan “normal Pattern”.







Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

1 komentar:

ialojacquess mengatakan...

888 Casino New Jersey - JamBase
888 양산 출장안마 Casino New Jersey is an online 과천 출장샵 casino and sportsbook 포항 출장안마 with a lot 정읍 출장마사지 to offer. It opened on April 2, 2012 with $20 million in total 아산 출장샵 funds for the

3 Maret 2022 pukul 16.38

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Lencana Facebook

Ikaa SiKelinci Buntud

Buat Lencana Anda

Blog Archive

  • ▼  2012 (13)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ▼  Februari (5)
      • Sejuta Manfaat Daun Sirih dalam Selembarnya
      • SISTEM ENDOKRIN
      • PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
      • REHABILITASI STROKE
      • PENGERTIAN BLUETOOTH

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
Putri Bebek
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

  • ▼  2012 (13)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ▼  Februari (5)
      • Sejuta Manfaat Daun Sirih dalam Selembarnya
      • SISTEM ENDOKRIN
      • PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
      • REHABILITASI STROKE
      • PENGERTIAN BLUETOOTH
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com