PENGERTIAN BLUETOOTH
BLUETOOTH adalah menggunakan hubungan radio jarak dekat atau short-range radio link untuk pertukaran informasi, sehingga hubungan antar hp, mobile PC, PDA, dan lainnya dapat dilakukan tanpa gangguan kabel atau wireless.Nama Bluetooth berasal dari King Harald Bluetooth dari Denmark. Tujuan dari peluncuran bluetooth ini diantaranya adalah untuk mengganti spesifikasi IrDA dari InfraRed pada hp dan peralatan mobile lainnya.
Bluetooth menyediakan transfer data 720 Kbps dalam range 40 feet. Bluetooth menggunakan gelombang radio yang omni direksional dan dapat menembus dinding. Ini berbeda dengan IrDa yang menggunakan teknologi pandang dan perlu satu sama lain agar bisa melakukan kontak.
Banyak perusahaan lain juga diundang untuk mendukung teknologi intinya sehingga diharapkan teknologi ini dapat dipakai dalam banyak peralatan. Radio ini akan beroperasi pada 2.45 GHz ISM {free band} (Industrial Scientific Medical), yang memungkinkan pengguna internasional dengan peralatan yang dilengkapi dengan {Bluetooth} dapat menggunakan peralatan mereka dimana saja diseluh dunia.
INFRARED
Gelombang cahaya infra merah. Gelombang ini dapat digunakan untuk proses transmisi data untuk jarak dekat.
Lihat juga : radio, microwave, wireless.
Kategori UTP
Kategori
Performansi (MHz)
Penggunaan
Cat 1
1 Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2
4 4 MB Token Ring
Cat 3
10 10MB Ethernet
Cat 4
20 16 MB Token Ring
Cat 5
100 100 MB Ethernet
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
Harganya cukup mahal.
Kabel Koaksial
(Coaxial cable)
• Signal center conductor + outer circular ground
• 10 Mbps over several hundred meters
Kabel coaxial terdiri dari :
• sebuah konduktor tembaga
• lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
• sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
• adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
• merupakan kabel “original” Ethernet.
• tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / “Thinnet”:
• adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
• mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
• menggantikan “Thicknet”.
• tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
UPT
sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
STP
Solusi jaringan untuk gedung multiunit. Sebenarnya LRE merupakan pengembangan dari ethernet. Ethernet dengan teknologi tradisional hanya mempunyai jangkauan maksimum sampai 100 meter, pada LRE kabel UTP yang digunakan sebagai penghubung dapat diganti dengan line (saluran) telepon yang sudah ada. Pemakaian line telepon ini sekaligus mengatasi kendala jangkauan kabel UTP. Dengan LRE jaringan bisa menjangkau seluas jangkauan line ekstension yang sudah ada.
Pada hotel misalnya yang sudah hampir dipastikan mempunyai nomer ekstension setiap kamarnya, aplikasi LRE untuk menyediakan akses data ke setiap kamar dilakukan dengan memanfaatkan kabel ekstension yang sudah ada. Artinya aplikasi LRE tidak perlu dengan membentang kabel khusus di setiap kamar. Demikian halnya untuk bangunan unit lain seperti gedung perkantoran.
Pemakaian line telepon sama sekali tidak mengganggu lalu lintas komunikasi suara melalui telepon dengan saluran yang sama komunikasi suara melalui pesawat telepon dan komunikasi data melalui komputer bisa dilakukan pada saat bersamaan.
Port pada pesawat ekstension diganti dengan alat LRE CPE (Customer Premise Equipment). Fungsinya untuk membedakan panggilan suara dan data yang masuk. Seluruh lalulintas diatur oleh LRE switch seperti halnya PBX mengatur lalulintas data.
WI-FI
Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi.
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s 5 GHz a
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz)
GSM
Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Sejarah dan perkembangan GSM
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Spesifikasi teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
Arsitektur jaringan GSM
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
1. Mobile Station (MS)
2. Base Station Sub-system (BSS)
3. Network Sub-system (NSS),
4. Operation and Support System (OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
Base Station System atau BSS, terdiri atas:
BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System atau NSS, terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
1. Indosat : 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
2. Telkomsel : 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
3. Excelcomindo : 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
CDMA
Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.
Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
hanya membutuhkan satu radio yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal
dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal
tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
memiliki proteksi dari proses penyadapan
Penggunaan di dalam mobile telephony
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada penerapan CDMA. Standar pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM dikenal sebagai IS-95, IS mengacu pada sebuah Standar Interim dari Telecommunications Industry Association (TIA). IS-95 sering disebut sebagai 2G atau seluler generasi kedua. Merk dagang cdmaOne dari QUALCOMM juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.
Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh standar IS-2000. Standar ini diperkenalkan untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau selular generasi ketiga. Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang secara sederhana berarti "1 times Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan bahwa IS-2000 menggunakan kanal bersama 1.25-MHz sebagaimana yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi sebuah lebar pita 3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data (data burst rates) yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual, namun skema 3xRTT belum digunakan secara komersil. Yang terbaru, QUALCOMM telah memimpin penciptaan teknologi baru berbasis CDMA yang dinamakan 1xEV-DO, atau IS-856, yang mampu menyediakan laju transmisi paket data yang lebih tinggi seperti yang dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator jaringan nirkabel.
System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat akurat (biasanya mengacu pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat sel (cell base station)), sehingga jam berbasis telepon seluler CDMA adalah jenis jam radio yang semakin populer untuk digunakan pada jaringan komputer. Keuntungan utama menggunakan sinyal telepon seluler CDMA untuk keperluan jam referensi adalah bahwa mereka akan bekerja lebih baik di dalam bangunan, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA, dan antarmuka udara W-CDMA digunakan di dalam Standar 3G global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT DoCoMo and Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar CDMA (termasuk cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah compatible dengan keluarga standar W-CDMA.
Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya berbeda dengan seluler CDMA, adalah Global Positioning System, GPS.
GPRS
GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G
Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi ('sharing') di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.
Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara) misalnya adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi seperti berita-berita penting harian.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld computer. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
Software yang dipergunakan
Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
3G
3G (dibaca: triji) adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). 3G juga berguna untuk menelepon, tetapi dengan 3G, penelepon dan penerima bisa saling bertatap muka.
Sejarah
Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System)
2. Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT
3. Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ke-3, sering disisipkan Generasi 2,5, yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
Definisi
Secara umum, ITU-T, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:
Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile).
Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian).
Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat.
Teknologi 3G
Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global System for Mobile Communication)yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency slot.
Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan 3G juga telah digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui kegagalan. Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor:
1. Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
2. Kultur masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73.
3. Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.
Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP
IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network), karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable. Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute paket, yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan alamat IP tujuan (destination IP address). Anatomi alamat IP terbagi menjadi dua bagian, yakni alamat jaringan (network address) dan alamat node (node address/host address). Penyampaian paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses routing), dimungkinkan karena adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat IP. Selain itu, IP juga mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar, yang disebut sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan yang dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP.
IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan "kurir" pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa beberapa protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya dapat mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol tersebut dalam satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah paket dari beberapa paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk mengidikasikan protokol lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada sisi penerima. Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol yang sama untuk sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak harus mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet Control Management Protocol (ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP).
IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal (unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable, berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan dan tanpa acknowledgment ketika pihak yang dituju telah dapat diraih. IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti ini disebut sebagai "best effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan tugas dari protokol IP, tapi merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol TCP.
Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai "IP address", yang merupakan bilangan 32-bit dan independen terhadap skema pengalamatan yang digunakan dalam lapisan antarmuka jaringan.
Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen yang memiliki ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi paket jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan data akan memecah data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah.
Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header IP. Fitur yang dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk menentukan jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui
sebuah internetwork IP.
PROTOKOL OSI
Protocol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan, data, informasi atau file yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerimaan agar suatu sesi komunikasi data merupakan sekumpulan aturan untuk memecahkan masalah-masalah khusus yang terjadi antar alat-alat komunikasi agar transmisi data adapat berjalan dengan baik dan benar.
Salah satu standar protocol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi Open System Interconnection(OSI). Model ini dapat diterima banyak pihak sehingga dinyatakan sebagai suatu standar. Model OSI ini memeberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sisitem komunikasi. Model ini dibentuk dengan tujuan antara lain :
a) Menjadi patokan bagi pengembangan prosedur komunikasi pada masa mendatang.
b) Mengatasi masalah hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sesuai.
c) Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi substruktur.
d) OSI ini disusun dengan tujuan agar dapat terjalin kerja sama antara peralatan dari pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa ahal, antara laib koordinasi berbagai kegiatan seperti komunkasi antar proses, penyampaian data, manajemen dari peralatan baik perangkat keras maupun lunak, keandalan dan keamanan dari system.
Model referensi OSI ini didenifisikan menjadi tujuh lapisan protocol komunikasi yaitu :
a) Physical Layer
Lapisan Physical merupakan lapisan pertama dari model referensi OSI yang berfungsi untuk mengatur sinkronisasi dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun, mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubnan komunikasi.
b) Data Link Layer
Lapisan data link merupakan lapisan kedua dari model OSI. Lapisan ini memiliki tangung jawab untuk menjalankan sejumlah fungsi tertentu, antara lain: pertama, memecahkan data atau informasi menjadi beberapa frame tertentu yang dilengkapi dengan bit-bit alamat pengirim dan penerima,
Kedua, ,e,persiapkan pembangunan, pemeliharaan, transmisi data dan informasi, mendeteksi keslahan yang mungkin terjadi ssat proses transmisi berlangsung serta pemutusan suatu hubungan komunikasi.
Ketiga, pada sisi penerima, lapisan ini berfungsi untuk menggabungkan dan merangkai kembali bit-bit yang diterima.Keempat, lapisan ini juga bertanggung jawab untuk menangani masalah yang tibul akibat frame yang rusak, hilang, atau terduplikat. Kelima, mengatur arus transmisi bilaman terjadi perbadaan kecepatan antara terminal pengirim dan penerima.
c) Network Layer
Lapisan ini merupakan lapisan ketiga dari model OSI. Lapisan ketiga ini berfungsi untuk menagani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci yang meliputi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikan sehingga tidak terjad kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik.
d) Transmission layer
Lapisan transmission ini erupakan lapisan keempat dari model OSI. Lapisan ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam hal error recovery dan data flow control.
e) Session Layer
Lapisan Sssion layer merupakan lapisan kelima dari model OSI. Lapisan ini menerapka suatu mekanisme control diaolog antara dua aplikasi. Lapisan ini bertugas untuk menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhada kerja sama antar koputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi.
f) Presentation Layer
Lapisan ini merupakan lapisan keenam dari model OSI. Lapisan in berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan antara entitas aplikasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data.
g) Application Layer
Lapisan paling atas atau lapisan ketujuh dari model OSI adalah lapisan application. Lapisan ini bertugas mengatur interaksi antara penggunaan koputer dengan program aplikasi yang dipakai.
7
Aplication
layer Funsi:Menyediakan layanan yang langsung mendukung aplikasi pemakaian
Contoh:file transfer,E-mail
6
Presentation
layer Fungsi : Menerjemahkan kompresi dan enkripsi data
Contoh : ASCII, MIDI, MPEG, JPEG ,dll.
5
Sesion
layer Fungsi : Mengkoordinasi komunikasi antar system
Contoh : SQL, RPC, NETBEUI, XWINDOWS
4
Transport
layer Fungsi :Memungkinkan paket data dikirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat
Contoh : TCP, UDP, SPX
3
Network
layer Fungsi :Menentukan jalur pengirim dan meneruskan paket ke alamat peralatan lain yang berjauhan
Contoh :IP, IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSFT, BGP
2
Data link
layer Fungsi :Mengatur data biner (0 & 1)menjadi bgical group
Contoh : SLIP, PPP, MTN
1
Physical
layer Fungsi : Transmisi data biner melalui jalur komunikasi
Contoh :10 Baset, 100 BaseTx, HSSI, V3.5, X21
Alamat IP/IP Address
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.
Kriteria Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host (teoritis) 232=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas alamat Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat. Tidak
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada
Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan 0.0.0.0 ::
Alamat loopback
127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
Alamat IPv6 unicast global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet
Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
Representasi tekstual Dotted decimal format notation Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks
Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record (Quad A)
IP versions
Setiap versi memiliki definisi sendiri alamat IP. Karena prevalensi, istilah generik alamat IP biasanya masih mengacu ke alamat yang didefinisikan oleh IPv4.
Alamat IP versi 4
IPv4 menggunakan 32 - bit (4 - byte) alamat, yang membatasi ruang alamat untuk 4.294.967.296 (2 32) kemungkinan alamat unik. Cadangan beberapa alamat IPv4 untuk tujuan khusus seperti jaringan privat (~ 18 juta alamat) atau alamat multicast (~ 270 juta alamat.Hal ini mengurangi jumlah alamat yang dapat dialokasikan kepada pengguna akhir dan, sebagai jumlah alamat yang tersedia adalah dikonsumsi, alamat IPv4 kelelahan tidak dapat dihindari.Kekurangan masa ini adalah motivasi utama untuk mengembangkan IPv6, yang dalam berbagai tahap penyebaran di seluruh dunia dan merupakan satu-satunya strategi untuk IPv4 pengganti dan melanjutkan ekspansi Internet.
Biasanya alamat IPv4 direpresentasikan dalam notasi dot-desimal (empat angka, masing-masing berkisar dari 0 hingga 255, dipisahkan oleh titik, misalnya 208.77.188.166). Setiap bagian mewakili 8 bit alamat, dan oleh karena itu disebut sebagai oktet. Dalam kasus-kasus yang kurang umum penulisan teknis, mungkin alamat IPv4 disajikan dalam heksadesimal, oktal, atau biner representasi. When converting, each octet is usually treated as a separate number. Saat mengkonversi, setiap oktet biasanya diperlakukan sebagai nomor terpisah.
Jaringan IPv4
Urutan tertinggi oktet (delapan bit paling signifikan) ditetapkan nomor jaringan dan sisanya bit disebut bidang yang lain, atau host pengenal dan digunakan untuk penomoran host dalam sebuah jaringan. Metode ini segera terbukti tidak memadai sebagai tambahan dikembangkan jaringan yang independen dari jaringan yang ada sudah ditunjuk oleh nomor jaringan. Pada tahun 1981, Internet pengalamatan spesifikasi direvisi dengan pengenalan jaringan classful arsitektur.
Tiga bit pertama dari octet paling penting dari sebuah alamat IP didefinisikan sebagai alamat kelas. Setiap kelas oktet tambahan berturut-turut digunakan dalam jaringan identifier, sehingga mengurangi jumlah kemungkinan host dalam urutan yang lebih tinggi kelas (B dan C). The following table gives an overview of this system. Tabel berikut memberikan gambaran sistem ini.
Class Kelas First octet in binary Oktet pertama dalam biner Range of first octet Kisaran oktet pertama Network ID Network ID Host ID Host ID Possible number of networks Kemungkinan jumlah jaringan Possible number of hosts Kemungkinan jumlah host
A Sebuah 0XXXXXXX 0XXXXXXX 0 - 127 0-127 a sebuah bcd bcd 2 7 = 128 2 7 = 128 2 24 - 2 = 16,777,214 2 24 - 2 = 16.777.214
B B 10XXXXXX 10XXXXXX 128 - 191 128-191 ab ab cd cd 2 14 = 16,384 2 14 = 16.384 2 16 - 2 = 65,534 2 16 - 2 = 65.534
C C 110XXXXX 110XXXXX 192 - 223 192-223 abc abc d d 2 21 = 2,097,152 2 21 = 2.097.152 2 8 - 2 = 254 2 8 - 2 = 254
Meskipun desain jaringan classful adalah tahap perkembangan yang sukses, itu terbukti unscalable dalam ekspansi cepat dari Internet dan ini ditinggalkan saat Classless Inter-Domain Routing (CIDR) diciptakan untuk alokasi alamat IP blok dan aturan-aturan baru menggunakan protokol routing paket IPv4 alamat. CIDR is based on variable-length subnet masking (VLSM) to allow allocation and routing on arbitrary-length prefixes. CIDR didasarkan pada variable-length subnet masking (VLSM) untuk memungkinkan alokasi dan routing pada awalan sewenang-wenang-panjang.
Saat ini, sisa-sisa dari konsep-konsep jaringan classful fungsi hanya dalam lingkup terbatas sebagai konfigurasi default parameter jaringan beberapa komponen perangkat lunak dan perangkat keras (misalnya netmask), dan dalam bahasa teknis yang digunakan dalam administrator jaringan 'diskusi.
Alamat pribadi IPv4
Desain jaringan awal, ketika akhir global-to-end untuk konektivitas yang dibayangkan komunikasi dengan semua host internet, dimaksudkan bahwa alamat IP secara unik yang diberikan pada sebuah komputer atau perangkat tertentu. Namun, ditemukan bahwa hal ini tidak selalu diperlukan sebagai jaringan swasta dikembangkan dan ruang alamat publik perlu dilestarikan (alamat IPv4 kelelahan).
Komputer tidak terhubung ke Internet, seperti mesin-mesin pabrik yang berkomunikasi hanya dengan satu sama lain melalui TCP / IP, tidak perlu secara global-alamat IP yang unik. Three ranges of IPv4 addresses for private networks , one range for each class ( A , B , C ), were reserved in RFC 1918 . Kisaran tiga alamat IPv4 untuk jaringan swasta, satu rentang untuk setiap kelas (A, B, C), yang dimiliki dalam RFC 1918. Hari ini, bila diperlukan, seperti jaringan swasta biasanya terhubung ke Internet melalui network address translation (NAT).
IANA-reserved private IPv4 network ranges IANA-reserved rentang jaringan IPv4 swasta
Start Mulai End Akhir No. of addresses Jumlah alamat
24-bit Block (/8 prefix, 1 x A) 24-bit Block (/ 8 prefix, 1 x A) 10.0.0.0 10.0.0.0 10.255.255.255 10.255.255.255 16,777,216 16.777.216
20-bit Block (/12 prefix, 16 x B) 20-bit Block (/ 12 prefix, 16 x B) 172.16.0.0 172.16.0.0 172.31.255.255 172.31.255.255 1,048,576 1.048.576
16-bit Block (/16 prefix, 256 x C) 16-bit Block (/ 16 prefix, 256 x C) 192.168.0.0 192.168.0.0 192.168.255.255 192.168.255.255 65,536 65.536
Basanya, seorang administrator jaringan akan membagi satu blok ke dalam subnet, misalnya, banyak rumah router secara otomatis menggunakan kisaran alamat default 192.168.0.0 - 192.168.0.255 (192.168.0.0/24).
Alamat IP versi 6
Main article: IPv6#Addressing Artikel utama: IPv6 # Addressing
Kelelahan yang cepat ruang alamat IPv4, meskipun teknik konservasi, mendorong Internet Engineering Task Force (IETF) untuk mengeksplorasi teknologi baru untuk memperluas kemampuan pengalamatan Internet.Ini generasi berikutnya dari Internet Protocol, yang ditujukan untuk menggantikan IPv4 di Internet, akhirnya bernama Internet Protocol Version 6 (IPv6) pada tahun 1995 [3] [4] Alamat meningkat ukuran 32-128 bit atau 16 oktet, yang, bahkan dengan tugas murah blok jaringan, dianggap cukup untuk masa yang akan datang. Mathematically, the new address space provides the potential for a maximum of 2 128 , or about 3.403 × 10 38 unique addresses. Matematis, ruang alamat baru menyediakan potensi untuk maksimum 2 128, atau kira-kira 3,403 × 10 38 alamat unik.
Desain baru ini tidak didasarkan pada tujuan untuk memberikan jumlah yang cukup alamat sendirian, melainkan untuk memungkinkan agregasi efisien prefiks Akibatnya, ukuran tabel routing lebih kecil, dan alokasi individu terkecil yang mungkin adalah sebuah subnet untuk 2 64 host, yang adalah ukuran dari kuadrat ukuran seluruh internet IPv4.Desain baru ini juga memberikan kesempatan untuk memisahkan infrastruktur pengalamatan segmen jaringan - yaitu administrasi lokal yang tersedia segmen ruang - dari awalan pengalamatan eksternal digunakan untuk rute lalu lintas jaringan. IPv6 has facilities that automatically change the routing prefix of entire networks should the global connectivity or the routing policy change without requiring internal redesign or renumbering. IPv6 memiliki fasilitas yang secara otomatis mengubah awalan routing seluruh jaringan harus konektivitas global atau perubahan kebijakan routing tanpa memerlukan redesign atau renumbering internal.
Dengan ruang alamat yang besar, tidak ada kebutuhan untuk memiliki metode konservasi alamat yang kompleks seperti yang digunakan dalam tanpa kelas antar-domain routing (CIDR).
Semua modern desktop dan server perusahaan sistem operasi meliputi dukungan asli untuk protokol IPv6, tapi belum secara luas digunakan di perangkat lain, seperti router jaringan rumah, suara over Internet Protocol (VoIP) dan peralatan multimedia, dan perangkat jaringan .
Example of an IPv6 address: Contoh alamat IPv6:
2001:0db8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:7334 2001:0 db8: 85a3: 08d3: 1319:8 a2e: 0370:7334
IPv6 alamat pribadi
Sama seperti alamat IPv4 cadangan untuk pribadi atau jaringan internal, ada blok alamat IPv6 menyisihkan di alamat pribadi. In IPv6, these are referred to as unique local addresses (ULA). RFC 4193 sets aside the Dalam IPv6, ini disebut sebagai alamat lokal yang unik (ULA).
Desain awal (RFC 3513) menggunakan blok yang berbeda untuk tujuan ini (fec0::), dijuluki alamat situs-lokal. Namun, definisi situs apa yang membentuk masih belum jelas dan kurang didefinisikan kebijakan mengatasi ambiguitas diciptakan untuk routing. Rentang alamat spesifikasi ditinggalkan dan harus tidak lagi digunakan dalam sistem baru.
Alamat dimulai dengan fe80: - disebut link-alamat lokal - hanya ditugaskan di wilayah link lokal. Alamat biasanya dihasilkan secara otomatis oleh sistem operasi IP untuk masing-masing lapisan antarmuka jaringan. Hal ini menyediakan konektivitas jaringan otomatis instan untuk setiap IPv6 host dan berarti jika beberapa host yang terhubung ke sebuah hub atau switch umum, mereka memiliki jalur komunikasi instan melalui link-lokal mereka alamat IPv6
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Wah terima kasih atas informasi website sehingga kami memahami mengenai bluetooth
Kami juga membahas ini di website kami, Monggo mampir juga sebagai info untuk beberapa informasi tentang teknologi bluetooth
https://bangamingadget.com/mitos-tentang-teknologi-bluetooth/
terima kasih
Posting Komentar